Keunggulan
Radio Digital dibanding Radio Analog
Pengertian teknologi digital adalah : teknologi
dapat dilihat dari pengoperasionalnya tidak lagi banyak menggunakan tenaga
manusia,tetapi lebih cenderung pada sistem pengoperasian yang serba otomatis
dan canggih dengan sistem komputerisasi/format yang dapat dibaca oleh komputer. Hal tersebut dapat lebih
memudahkan dalam setiap pekerjaan terutama yang berhubungan dengan sesuatu
perkembangan teknologi. Sedangkan
pengertian teknologi analog adalah merupakan suatu bentuk perkembangan
teknologi sebelum berkembangnya teknologi digital. Pada dasarnya analog
merupakan perkembangan teknologi yang masih menggunakan sistem yang
manual,dalam artian belum sepenuhnya dapat bekerja secara otomatis seperti pada
teknologi digital. Teknologi
analog pada dasarnya hanyalah alat yang sederhana dengan program tertentu saja. Sedangkan,teknologi
digital pada dasarnya hanyalah sistem menghitung sangat cepat yang memproses
semua bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris.
Pada teknologi analog,gambar dan suara diubah
menjadi gelombang radio,maka teknologi digital mengkonversi gambar dan suara
menjadi data digital yang terdiri dari angka 1 dan 0. Dengan teknologi
ini,gambar yang ditampilkan mempunyai kualitas warna yang lebih natural dan
resolusi yang lebih baik,tidak pecah atau turun kualitasnya jika gambar
ditampilkan pada layar yang besar.
Tentang Teknologi Analog
1.Radio
- Kualitas suaranya kurang bagus.
- Jaringannya/signal kurang stabil.
- Biaya produksi lebih tinggi karena efisiensi daya pancar masih kurang ditekan.
- Masih banyak digunakan di Indonesia
2.Televisi
- Resolusi gambar masih rendah
- Gambar kurang jernih
- televisi analog maksimal memiliki kerapatan gambar 512 kali 400 pixel
3.Kamera
- Pemeliharaannya cukup mudah, apabila rusak mudah memperbaikinya, biaya perbaikan juga murah
tidak boros baterei
- resolusi kamera analog belum mampu dikalahkan oleh kamera digital
biaya pemakaian cukup mahal, rol film, cuci cetak, dll
- Kualitas suaranya kurang bagus.
- Jaringannya/signal kurang stabil.
- Biaya produksi lebih tinggi karena efisiensi daya pancar masih kurang ditekan.
- Masih banyak digunakan di Indonesia
2.Televisi
- Resolusi gambar masih rendah
- Gambar kurang jernih
- televisi analog maksimal memiliki kerapatan gambar 512 kali 400 pixel
3.Kamera
- Pemeliharaannya cukup mudah, apabila rusak mudah memperbaikinya, biaya perbaikan juga murah
tidak boros baterei
- resolusi kamera analog belum mampu dikalahkan oleh kamera digital
biaya pemakaian cukup mahal, rol film, cuci cetak, dll
Radio adalah
teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara). Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik,
dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya)
pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu
spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada
jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi
elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Ketika
gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan
magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam
kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang
membawa informasi. Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang
berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya
dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam
pada umumnya. Radio Konvensional dengan kebanyakan memakai gelombang FM / AM memiliki
keterbatasan dalam hal izin pendirian, perangkat keras, gedung dan permintaan
jalur frekuensi yang tentu saja tidak murah.
Radio
Digital
Radio
digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal
digital. Radio digital adalah generasi penerus dari radio analog. Radio ini
memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio
analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti dapat
di-pause, di-rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya
nanti.
Penyiaran
radio digital mengubah informasi analog menjadi angka-angka biner yang nilainya
selalu berubah sesuai dengan besaran sinyal audio analog yang masuk. Sistem
pemancar radio digital mengubah atau menyandikan (encode) sinyal suara analog
yang masuk menjadi bilangan biner untuk dipancarkan. Proses ini disebut sebagai
code atau decode (penginterpretasian sinyal analog menjadi sinyal digital dan
penguraian kembali dari sinyal digital menjadi sinyal analog), yang selanjutnya
disebut CODEC.
Kelebihan
radio digital
- Radio digital memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan radio konvensional. Suara yang dihasilkannya tahan terhadap gangguan suara dari sinyal radio lain, sehingga tidak mungkin terdapat tumpang tindih antara saluran yang satu dengan saluran yang lainnya.
- Kualitas suara yang dihasilkannya bagus dan jernih, seperti CD.
- Radio digital juga dilengkapi dengan layanan yang bersifat interaktif dan ubiquitous yang berarti kapan saja, dimana saja, dan dengan alat apa saja. Pendengar akan lebih mudah untuk mengikuti acara voting dan kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan stasiun radio. Termasuk aktivitas dalam sebuah diskusi maupun talk show.
- Frekuensi pada radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio.
- Spektrum sinyal pada radio digital juga lebih stabil dibanding pada radio konvensional.
- Radio digital juga memiliki efisiensi daya pancar dan efisiensi infrastruktur, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi.
- Penelitian di Jepang menyatakan bahwa sistem digital broadcast ini dapat dimaksimalkan sebagai alat penyebar informasi potensi bencana, atau Emergency Warning System (EWS). Dengan sistem ini, semua perangkat digital seperti radio digital, televisi digital, PDA, komputer yang terkoneksi secara online, penerima pesan di telepon digital, portabel DVD player digital, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi mengenai bencana tersebut kepada masyarakat.
Perkembangan & Perbedaan TV Digital dengan TV analog
Anda Pasti Sering Menonton TV tetapi anda pasti belum cukup tahu kan perkembangan TV ? Disini saya akan Menjelaskan Sejarah Perkembangan TV digital dari tahun ke tahun,1876 – George Carey menciptakan selenium camera, yang memiliki gambaran supaya seseorang dapat melihat listrik.1881, Ide dari penggunaan scanning untuk mengirim gambar dimasukkan untuk sebenarnya penggunaan praktis pantelegraph.
1884, Seorang mahasiswa di German bernama Paul Gottlieb Nipkow mematenkan pertama kali elektromekanik sistem pada televisi yang bekerja dengan pemindaian disk, pemintalan sebuah disk dengan sejumlah lubang sulur yang menuju pusat. Pada lubang yang sama di interval dalam rotasi disk akan memungkinkan cahaya untuk melewati setiap lubang dan menuju selenium sensor yang menghasilkan listrik pulses. Disebut dengan teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1897, Karl Ferdinand Braun menciptakan CRT dengan layar yang dapat berpendar jika terkena sinar. Inilah awal dasar sejarah televisi layar berbasis tabung.
1900, Sejarah penggunaan nama televisi malah baru pertama kali ditemukanpada tahun ini. Adalah Constatin Perskyl yang menyebutkan tele(jauh) dan tampak (vision). yang jika digabung menjadi television.
1907, Dua orang bernamaBoris Rosing dan Campbell Swinton melakukan percobaan terpisah yang menggunakan sinar katoda untuk dapat mengirim gambar.
1925, John Logie Baird asal skotlandia menunjukkan transmisi dari gambar bayangan hitam bergerak di London. Dia juga yang menemukan sistem video recording untuk pertama kalinya.
1927 – Sejarah dalam pengembangan televisi modern pertama ditemukan oleh Philo T Farnsworth. Seorang ilmuwah asal Utah, Amerika Serikat. Mengapa demikian? hal ini disebabkan gagasannya tentang image dissector yang menjadi dasar televisi.
1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan perkembangan tabung katoda dan kemudian menamakannya dengan kinescope. Temuannya sebenarnya hanya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 – Ini adalah awal perkembangan televisi warna pertama. Seseorang bernama Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1956, Robert Adler dan Eugene Polleymenemukan remote televisi. Yang tujuan sebenarnya adalah untuk menghindari iklan. Wah untung ada mereka ya :D
1975 – Larry Weber seorang ilmuwan dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna. namun sejarah orang ini tidak berakhir disini saja..
1979, Perusahaan kodak menciptakan OLED (organic light emitting diode), Pada tahun yang sama Walter Spear dan Peter Le Comber membuat LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
1981, NHK sebuah stasiun televisi di negara Jepang mendemonstrasikan sebuah sejarah baru yaitu teknologi HDTV.
1995 – Masih ingat dengan Larry Weber, Pada tahun ini dia berhasil mengelesaikan proyek layar plasmanya. Ia menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang.
2000 tahun ke atas, Pengembanga produk LCD, Plasma bahkan CRT. Dan menyusul perkembangan sejarah dari televisi digital.
Perbedaan tv digital dan analog :
Selama bertahun-tahun kita hanya tahu bahwa TV menggunakan sinyal analog dan berbentuk tube atau tabung atau CRT (Cathode Ray Tube), yang mana sinyal tersebut menggunakan gelombang radio yang kemudian diterjemahkan menjadi suara dan gambar.
Dan pada beberapa jenis TV analog, gambar menjadi berkedip-kedip dengan kualitas gambar menjadi turun atau tidak jernih. Hal ini karena gambar-gambar analog yang menyatu karena pancaran elektron yang ditembakkan hanya setengahnya saja yang sampai ke layar TV dan TV analog hanya mampu menampilkan gambar dengan besaran resolusi 480 pixel saja sehingga gambar tidak mampu tertampil dalam TV berukuran besar.
Perbedaan TV Digital dan TV Analog hanyalah perbedaan pada sistim tranmisi pancarannya.
TV analog : dengan cara memodulasikannya langsung pada Frekwensi Carrier.
TV digital : data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital (diskret) baru di pancarkan.
Jika TV analog signalnya lemah (semisal problem pada antena) maka gambar yang diterima akan banyak ‘semut’. Pada TV digital yang terjadi adalah bukan ‘semut’ melainkan gambar yang lengket seperti kalau kita menonton VCD yang rusak. Kalau pada TV analog satu pemancar dengan pemancar lainnya harus dengan frekwensi berbeda. Jika dengan mode Digital, satu frekwensi bisa memancarkan banyak siaran TV.
2. Jelaskan macam-macam algoritma dari tv digital
Sebelum kita mengetahui algoritma dari tv digital itu sendiri, disini akan digambarkan dalam bentuk diagram bagaimana tv digital itu bekerja. Gambar yang kita lihat pada televisi adalah hasil dari produksi sebuah kamera yang telah menjalani berbagai proses tertentu. Objek gambar yang ditangkap kamera dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green), dan biru (Blue). Setelah warna-warna itu saling berproses satu sama lain maka langkah selanjutnya hasil dari warna tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance,sinyal luminance, dan syncronisasi.
Adapun diagram proses tersebut adalah seperti berikut:
1. DIAGRAM BLOK PENERIMA TV
Gambar 1.Diagram blok penerima TV hitam putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar