ZIP adalah standar file data compression yang paling populer, diciptakan oleh Phil Katz dan diberi nama PKARC (Phil Katz Archive), berhubung ada bentrokan legalitas dari nama ARC maka PKARC dirubah menjadi PKZIP dan code extention akhirannya di beri code ZIP. Dengan data compression, ukuran data akan lebih kecil sehingga penggunaan media penyimpanan atau transfer data apa pun akan menjadi lebih efisien. File - file ZIP dapat dibuka atau di Extrack dengan berbagai macam software gratis (freeware) maupun software trial (shareware), sebagai contoh adalah software WinZip.
Software Winzip dapat digunakan untuk membuka atau mengextrack file zip dan juga mampu melakukan proses data compression dengan standar file ZIP, saya juga menggunakan software tersebut untuk menangani file berextensi ZIP, untuk mendownload sobat bisa cari di search google .
Sedangkan untuk file RAR adalah standar file data compression yang diciptakan oleh Eugene Roshal, di beri nama sebagai Roshal Archive (RAR) dan file extention diakhiri dengan code RAR serta didukung dengan adanya fitur error recovery atau pemulihan kesalahan. Contoh software yang mendukung file RAR adalah WinRar.
WinRar merupakan software yang dapat membuka file extention berakhiran .zip dan .rar, untuk download sobat bisa cari di search google .
Prinsip dan cara kerja file data compression ZIP maupun RAR hampir sama, pebedaan yang saya tahu adalah dari Fle Data yang di compress. Untuk ZIP mampu mengcompres data hingga berukuran 2-3Giga menjadi 1 file data, sedangkan untuk RAR mampu mengcompress data menjadi 1 file dengan ukuran Unlimited. Mengcompress data menjadi rar terasa lebih lama dibanding zip dan password proteksi file rar lebih sulit di hack daripada file zip.
Apa jadinya bila teknologi kompresi file belum ditemukan? Entahlah, yang jelas aktivitas pertukaran data di Internet tidak semudah sekarang. Bayangkan bila Anda harus mendownload sebuah aplikasi yang terdiri dari ratusan file yang tidak terkompresi. Tak terkira waktu dan bandwidth yang tersita di sana.
Sepintas hal ini terdengar seperti mustahil. Bagaimana mungkin komputer yang telah memperkecil (dengan mengurangi jumlah bitdan byte data) sebuah file bisa mengembalikannya tanpa perubahan apapun? Padahal ide dasar di balik teknologi ini sebenarnya sangat sederhana: membuang pengulangan.
1. Mencatat Pengulangan
Sebagian besar tipe file digital mengandung pengulangan. File-file tersebut memiliki informasi yang sama yang ditampilkan secara berulang. Aplikasi kompresi file membuang pengulangan-pengulangan tersebut. Alih-alih menampilkan potongan informasi yang sama secara berulang, aplikasi kompresi mencatat informasi tersebut satu kali saja, dan akan menduplikasikannya kembali saat file diekstrak.
Sebagai contoh, perhatikan tipe informasi yang sangat akrab dengan kita berikut ini: kata. “Jangan tanya apa yang negara berikan pada Anda. Tanya apa yang Anda berikan pada negara.” (terjemahan kutipan dari Presiden AS, John F. Kennedy). Kutipan tersebut memiliki 15 kata, yang terdiri dari 74 karakter, 14 spasi, dan 2 titik.
- “tanya” muncul 2 kali
- “apa” muncul 2 kali
- “yang” muncul 2 kali
- “negara” muncul 2 kali
- “berikan” muncul 2 kali
- “pada” muncul 2 kali
- “Anda” muncul 2 kali
Secara kasar, setengah dari kutipan JFK di atas adalah pengulangan. Tujuh kata (tanya, apa, yang, negara, berikan, pada, Anda) memberikan hampir semua informasi keseluruhan kutipan. Untuk membangun setengah kutipan bagian akhir, kita hanya menunjuk kata-kata yang ada pada setengah kutipan bagian awal, dan mengisinya dengan spasi.
2. Algoritma Pengulangan
Kebanyakan aplikasi kompresi menggunakan variasi algoritma dictionary-based LZ (yang diambil dari dua nama penemu algoritma ini, Lempel dan Ziv) untuk mengecilkan file. Sistem ini membuat semacam katalog dengan deretan angka. Kembali ke kutipan JFK di atas, kita bisa membuat katalognya sebagai berikut:
- Tanya.
- Apa.
- Yang.
- Negara.
- Berikan.
- Pada.
- Anda.
"Jangan 1 2 3 4 5 6 7. 1 2 3 7 5 6 4."
Itulah algoritma pengulangan yang digunakan oleh aplikasi kompresi untuk mengecilkan ukuran file, dan merekonstruksinya kembali ke ukuran semula. “Jangan 1 2 3 4 5 6 7. 1 2 3 7 5 6 4.” ditambah daftar kata dalam katalog, tentu lebih pendek daripada “Jangan tanya apa yang negara berikan pada Anda. Tanya apa yang Anda berikan pada negara.”
Dari contoh di atas, kita berhasil memampatkan kutipan JFK dari 93 unit menjadi 36 unit untuk kalimat yang terkompresi, dan 54 unit untuk katalog, atau total 90 unit. Ya, kita berhasil menghemat 3 unit! Namun, seperti kata pepatah, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit,” proses kompresi file di komputer mengumpulkan yang sedikit itu, namun dalam jumlah yang besar.
3. Menemukan Pola
Dari contoh di atas, kita mengambil semua kata yang digunakan berulang dan meletakkannya di dalam sebuah katalog. Bagi kita, ini adalah cara yang paling lazim digunakan untuk menulis kamus, index, atau glosarium. Tapi, sebuah aplikasi kompresi melihatnya sedikit berbeda: algoritma kompresi tidak mengenal kata-kata yang terpisah, melainkan mencari pola atau pattern.
Untuk semakin memperkecil ukuran file, aplikasi kompresi memilih pola apa yang harus dimasukkan dalam katalog. Bila melihat kutipan JFK di atas dari sudut pandang ini, kita akan mendapatkan isi katalog yang benar-benar berbeda dari contoh di atas. Aplikasi kompresi memindai kutipan JFK, pengulangan pertama yang dicatat adalah pola huruf “a” dan “n” yang dikuti oleh spasi.
Pada frase pertama kutipan tersebut, “Jangan tanya apa yang negara berikan pada Anda.” terdapat empat pola huruf “a” yang dikuti spasi. Dua pola gabungan huruf “an” yang diikuti spasi pada “jangan” dan “berikan”. Dua pola gabungan huruf “ang” pada kata “jangan” dan “yang”, serta pola-pola lain yang mungkin luput dari perhatian kita.
Berbekal katalog pola (bukan kata) inilah aplikasi kompresi memampatkan sebuah file hingga 90% bahkan lebih, terutama pada file yang memiliki banyak pola yang berulang, misalnya pada file-file yang di dalamnya terdapat tag (HTML, XML, TIFF, dan lain-lain).
Sumber : http://pascima-zeke.blogspot.com/2011/12/cara-kerja-kompresi-file-ex-winzip.html
http://hermanjoe.blogspot.com/2011/09/penjelasan-file-zip-dan-rar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar