Jumat, 28 Februari 2014

Stuktur Program Java

Pada bagian ini meringkaskan syntax dasar yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Java.

Mendeklarasikan class Java
<classDeclaration> ::=
<modifier> class <name> {
<attributeDeclaration>*
<constructorDeclaration>*
<methodDeclaration>*
}

dimana <modifier> adalah sebuah access modifier, yang mana boleh dikombinasikan dengan tipe yang lain dari modifier.

Contoh berikut ini mendeklarasikan blueprint SuperHero:

Class SuperHero {
String superPowers[];
void setSuperPowers(String superPowers[]) {
this.superPowers = superPowers;
}
void printSuperPowers() {
for (int i = 0; i < superPowers.length; i++) {
System.out.println(superPowers[i]);
}
}
}

Mendeklarasikan Atribut
<attributeDeclaration> : :=
<modifier> <type> <name> [= <default_value>];
<type> ::=
byte | short | int | long | char | float | double | boolean
| <class>

Inilah contohnya.

public class AttributeDemo {
private String studNum;
public boolean graduating = false;
protected float unitsTaken = 0.0f;
String college;
}

Mendeklarasikan Method
<methodDeclaration> ::=
<modifier> <returnType> <name>(<parameter>*) {
<statement>*
}
<parameter> ::=
<parameter_type> <parameter_name>[,]

Sebagai contoh:

class MethodDemo {
int data;
int getData() {
return data;
}
void setData(int data) {
this.data = data;
}
void setMaxData(int data1, int data2) {
data = (data1>data2)? data1 : data2;
}
}

Mendeklarasikan sebuah Constructor
<constructorDeclaration> ::=
<modifier> <className> (<parameter>*) {
<statement>*
}

Jika tidak ada constructor yang disediakan secara jelas, constructor default secara otomatis membuatkannya untuk Anda. Constructor default tidak membawa argumen dan tidak berisi pernyataan pada tubuh class.

Perhatikan contoh berikut.
class ConstructorDemo {
private int data;
public ConstructorDemo() {
data = 100;
}
ConstructorDemo(int data) {
this.data = data;
}
}

Meng-instantiate sebuah class
Untuk meng-instantiate sebuah class, dengan sederhana kita gunakan kata kunci new diikuti
dengan pemanggilan sebuah constructor. Mari lihat langsung ke contohnya.
class ConstructObj {
int data;
ConstructObj() {
/* menginisialisasi data */
}
public static void main(String args[]) {
ConstructObj obj = new ConstructObj(); //di-instantiate
}
}

Mengakses Anggota object

Untuk mengakses anggota dari sebuah object, kita gunakan notasi “dot”. Penggunaanya seperti
berikut:
<object>.<member>
Contoh selanjutnya berdasar pada sebelumnya dengan pernyataan tambahan untuk mengakses
anggota dan method tambahan.
class ConstructObj {
int data;
ConstructObj() {
/* inisialisasi data */
}
void setData(int data) {
this.data = data;
}
public static void main(String args[]) {
ConstructObj obj = new ConstructObj(); //instantiation
obj.setData = 10; //access setData()
System.out.println(obj.data); //access data
}
}

Package
Untuk menunjukkan bahwa file asal termasuk package khusus, kita gunakan syntax berikut:

<packageDeclaration> ::=
package <packageName>;
Untuk mengimpor package lain, kita gunakan syntax berikut:
<importDeclaration> ::=
import <packageName.elementAccessed>;
Dengan ini, source code Anda harus memiliki format berikut:
[<packageDeclaration>]
<importDeclaration>*
<classDeclaration>+

Sebagai contoh:

package registration.reports;
import registration.processing.*;
import java.util.List;
import java.lang.*; //imported by default
class MyClass {
/* rincian dari MyClass */

Access Modifier





Enkapsulasi
Menyembunyikan elemen dari penggunaan sebuah class dapat dilakukan dengan pembuatan
anggota yang ingin Anda sembunyikan secara private.
Contoh berikut menyembunyikan field secret. Catatan bahwa field ini tidak langsung diakses oleh
program lain menggunakan method getter dan setter.
class Encapsulation {
private int secret; //field tersembunyi
public boolean setSecret(int secret) {
if (secret < 1 || secret > 100) {
return false;
}
this.secret = secret;
return true;
}
public getSecret() {
return secret;
}
}

Untuk membuat class anak atau subclass berdasarkan class yang telah ada, kita gunakan kata
kunci extend dalam mendeklarasikan class. Sebuah class hanya dapat meng-extend satu class
induk.
Sebagai contoh, class Point di bawah ini adalah superclass dari class ColoredPoint.
import java.awt.*;
class Point {
int x;
int y;
}
class ColoredPoint extends Point {
Color color;
}


Method Overriding
Method subclass override terhadap method superclass ketika subclass mendeklarasikan method
yang signaturenya serupa ke method dalam superclass. Signature dari method hanyalah informasi
yang ditemukan dalam definisi method bagian atas. Signature mengikutkan tipe return, nama dan
daftar parameter method tetapi itu tidak termasuk acces modifier dan tipe yang lain dari kata
kunci seperti final dan static.
Inilah perbedaan dari method overloading. Method overloading secara singkat didiskusikan dalam
sub bagian pada kata kunci this.
class Superclass {
void display(int n) {
System.out.println("super: " + n);
}
}
class Subclass extends Superclass {
void display(int k) { //method overriding
System.out.println("sub: " + k);
}
}
class OverrideDemo {
public static void main(String args[]) {
Subclass SubObj = new Subclass();
Superclass SuperObj = SubObj;
SubObj.display(3);
((Superclass)SubObj).display(4);
}
}
Ini akan menghasilkan keluaran sebagai berikut.
sub: 3
sub: 4
Pemanggilan method ditentukan oleh tipe data sebenarnya dari object yang diminta method.
Acces modifier untuk method yang dibutuhkan tidak harus sama. Bagaimanapun, acces modifier
dari method overridding mengharuskan salah satunya punya acces modifier yang sama seperti itu
dari method overridden atau acces modifier yang kurang dibatasi.
Perhatikan contoh selanjutnya. Periksa yang mana dari method overridding berikut akan
menyebabkan waktu meng-compile akan menyebabkan error.
class Superclass {
void overriddenMethod() {
}
}
class Subclass1 extends Superclass {
public void overriddenMethod() {
}
}
class Subclass2 extends Superclass {
void overriddenMethod() {
}
}
class Subclass3 extends Superclass {
protected void overriddenMethod() {
}
}
class Subclass4 extends Superclass {
private void overriddenMethod() {
}
}

Class Abstract dan Method
Bentuk umum dari sebuah method abstract adalah sebagai berikut:
abstract <modifier> <returnType> <name>(<parameter>*);
Sebuah class yang berisi method abstract harus dideklarasikan sebagai sebuah class abstract.
abstract <modifier> <returnType> <name>(<parameter>*);abstract class
<name> {
/* constructors, fields and methods */
}
Kata kunci tidak dapat digunakan pada constructor atau method static. Ini juga penting untuk
diingat bahwa class abstract tidak dapat di-instantiate.
Class yang meng-extends sebuah class abstract harus mengimplementasikan semua method
abstract. Jika tidak subclass sendiri dapat dideklarasikan sebagai abstract.

Sebagai contoh:
abstract class SuperHero {
String superPowers[];
void setSuperPowers(String superPowers[]) {
this.superPowers = superPowers;
}
void printSuperPowers() {
for (int i = 0; i < superPowers.length; i++) {
System.out.println(superPowers[i]);
}
}
abstract void displayPower();
}
class UnderwaterSuperHero extends SuperHero {
void displayPower() {
System.out.println("Communicate with sea creatures...");
System.out.println("Fast swimming ability...");
}
}
class FlyingSuperHero extends SuperHero {
void displayPower() {
System.out.println("Fly...");
}
}

Interface
Mendeklarasikan sebuah interface pada dasarnya mendeklarasikan sebuah class tetapi sebagai
penggantinya menggunakan kata kunci class, kata kunci interface digunakan. Berikut syntax-nya.
<interfaceDeclaration> ::=
<modifier> interface <name> {
<attributeDeclaration>*
[<modifier> <returnType> <name>(<parameter>*);]*
}
Anggotanya adalah public ketika interface dideklarasikan public.

Class mengimplementasikan sebuah interface yang telah ada dengan menggunakan kata kunci
implements. Class ini dibuat untuk mengimplementasikan semua method interface. Sebuah class
boleh mengimplementasikan lebih dari satu interface.
Contoh berikut menunjukkan bagaimana mendeklarasikan dan menggunakan sebuah interface.
interface MyInterface {
void iMethod();
}
class MyClass1 implements MyInterface {
public void iMethod() {
System.out.println("Interface method.");
}
void myMethod() {
System.out.println("Another method.");
}
}
class MyClass2 implements MyInterface {
public void iMethod() {
System.out.println("Another implementation.");
}
}
class InterfaceDemo {
public static void main(String args[]) {
MyClass1 mc1 = new MyClass1();
MyClass2 mc2 = new MyClass2();
mc1.iMethod();
mc1.myMethod();
mc2.iMethod();
}
}

Kata kunci this
Kata kunci this dapat digunakan untuk beberapa alasan berikut:
1.Adanya ambigu pada atribut lokal dari variabel lokal
2.Menunjuk pada object yang meminta method non-static
3.Menunjuk pada constructor lain.
Sebagai contoh pada maksud pertama, perhatikan kode berikut dimana variabel data disediakan
sebagai sebuah atribut dan parameter lokal pada saat yang sama.
class ThisDemo1 {
int data;
void method(int data) {
this.data = data;
/* this.data menunjuk ke atribut
sementara data menunjuk ke variabel lokal */
}
}
static dipanggil.
class ThisDemo2 {
int data;
void method() {
System.out.println(data); //this.data
}
void method2() {
method(); //this.method();
}
Sebelum melihat ke contoh yang lain, mari pertama meninjau pengertian method overloading.
Constructor seperti juga method dapat juga menjadi overload. Method yang berbeda dalam class
dapat memberi nama yang sama asalkan list parameter juga berbeda. Method overloaded harus
berbeda dalam nomor dan/atau tipe dari parameternya. Contoh selanjutnya memiliki constructor
overloaded dan referensi this yang dapat digunakan untuk menunjuk versi lain dari constructor.
class ThisDemo3 {
int data;
ThisDemo3() {
this(100);
}
ThisDemo3(int data) {
this.data = data;
}
}

Kata kunci super
Penggunaan kata kunci super berhubungan dengan pewarisan. Super digunakan untuk meminta
constructor superclass. Super juga dapat digunakan seperti kata kunci this untuk menunjuk pada
anggota dari superclass.
Program berikut mendemonstrasikan bagaimana referensi super digunakan untuk memanggil
constructor superclass.
class Person {
String firstName;
String lastName;
Person(String fname, String lname) {
firstName = fname;
lastName = lname;
}
}
class Student extends Person {
String studNum;
Student(String fname, String lname, String sNum) {
super(fname, lname);
studNum = sNum;
}
}

Kata kunci dapat juga digunakan untuk menunjuk anggota superclass seperti yang ditunjukkan
pada contoh berikut.
class Superclass{
int a;
void display_a(){
System.out.println("a = " + a);
}
}
class Subclass extends Superclass {
int a;
void display_a(){
System.out.println("a = " + a);
}
void set_super_a(int n){
super.a = n;
}
void display_super_a(){
super.display_a();
}
}

class SuperDemo {
public static void main(String args[]){
Superclass SuperObj = new Superclass();
Subclass SubObj = new Subclass();
SuperObj.a = 1;
SubObj.a = 2;
SubObj.set_super_a(3);
SuperObj.display_a();
SubObj.display_a();
SubObj.display_super_a();
System.out.println(SubObj.a);
}
}
Program tersebut akan menampilkan hasil berikut.
a = 1
a = 2
a = 3


Kata Kunci static
Kata kunci static dapat digunakan untuk anggota dari sebuah class. Kata kunci ini menyediakan
static atau anggota class untuk diakses sama sebelum beberapa instance dari class dibuat.
Variabel class bersifat seperti variabel umum. Ini artinya bahwa variabel dapat diakses oleh
semua instance dari class.
Method class mungkin dapat diambil tanpa membuat sebuah object dari class tersebut.
Bagaimanapun, mereka hanya dapat mengakses anggota static dari class. Ditambahkan juga,
mereka tidak dapat menunjuk this dan super.
Kata kunci static dapat juga diaplikasikan pada blok. Ini dinamakan dengan blok static. Blok ini
dieksekusi hanya sekali, ketika class diisi. Hal ini biasanya digunakan untuk menginisialisasi
variabel class.
class Demo {
static int a = 0;
static void staticMethod(int i) {
System.out.println(i);
}
static { //blok static
System.out.println("This is a static block.");
a += 1;
}
}

class StaticDemo {
public static void main(String args[]) {
System.out.println(Demo.a);
Demo.staticMethod(5);
Demo d = new Demo();
System.out.println(d.a);
d.staticMethod(0);
Demo e = new Demo();
System.out.println(e.a);
d.a += 3;
System.out.println(Demo.a+", " +d.a +", " +e.a);
}
}
Keluaran dari source kode ditunjukkan di bawah ini.
This is a static block.
1
5
1
0
1
4, 4, 4

Kata Kunci final
Kata kunci final dapat diaplikasikan pada variabel, method dan class. Untuk mengingat fungsi dari
kata kunci, ingat bahwa itu secara mudah dibatasi apa yang kita dapat lakukan dengan variabel,
method dan class.
Nilai dari variabel final dapat tidak lama diubah sesudah nilainya telah diatur. Sebagai contoh,
final int data = 10;
Pernyataan berikut akan menyebabkan terjadi compilation error:

data++;
Method final tidak dapat di-override dalam class anak.
final void myMethod() { //in a parent class
}
myMethod tidak dapat lama di-override dalam class anak.
class final tidak dapat diwariskan tidak seperti class yang biasanya.
final public class MyClass {
}
Pernyataan ini akan menyebabkan kesalahan compilation terjadi karena MyClass dapat tidak lama
di-extended.
public WrongClass extends MyClass {
}

Inner Classes
Sebuah inner class secara mudah dideklarasikan dalam class lain.
class OuterClass {
int data = 5;
class InnerClass {
int data2 = 10;
void method() {
System.out.println(data);
System.out.println(data2);
}
}
public static void main(String args[]) {
OuterClass oc = new OuterClass();
InnerClass ic = oc.new InnerClass();
System.out.println(oc.data);
System.out.println(ic.data2);
ic.method();
}
}
Untuk mampu mengakses anggota dari inner class, kita butuh sebuah instance dari inner class.
Method-method dari inner class dapat secara langsung mengakses anggota dari outer class.



Sumber : JENI (Java Education Network Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar